Universitas Andalas menyelenggarakan kuliah umum kebencanaan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia Bapak Letjen TNI Dr. Suharyanto di Convention Hall Unand (07/05). Hal ini atas dasar kerjasama MoU antara BNPN dengan Unand melalui Program Siap Siaga dengan pemerintahan Asutralia.

Kegiatan berlangsung sekaligus penyerahan secara simbolis bantuan Program Siap Siaga senilai AUD 83.000 dari Pemerintah Australia kepada BNPB, kemudian BNPB menyerahkan kepada Rektor Unand dan Dr. H. Efa Yonnedi Rektor Unand menyerahkan kepada Prof. apt. Henny Lucida, Ph.D Direktur Sekolah Pascasarjana. Kegiatan ini diinisiasi oleh Prodi Magister Manajemen Bencana.

Universitas Andalas sebagai PTN-BH memiliki tanggung jawab dalam menghasilkan ilmu pengetahuan yang solutif bagi tantangan bangsa, termasuk dalam manajemen penanggulangan bencana. Mengingat Sumatera Barat merupakan wilayah rawan gempa bumi, letusan gunung, dan banjir bandang, maka penguatan kapasitas SDM dalam mitigasi bencana adalah keharusan.

UNAND telah mengambil langkah strategis dengan membuka Program Studi S2 Manajemen Bencana yang bersifat multi dan interdisiplin, didukung oleh Pemerintah Australia melalui program SIAP SIAGA. Program ini menjadi pilar akademik untuk memperkuat kesiapsiagaan dan resiliensi masyarakat. Kami juga memiliki Rumah Sakit Pendidikan, Pusat Studi Bencana, dan Pusat Tanggap Darurat yang aktif dalam respon kebencanaan. Dalam erupsi Gunung Marapi Desember 2023, kami mengirimkan tim medis, dosen, dan mahasiswa, membuktikan peran UNAND tidak hanya hadir dalam tataran teori, tetapi juga praktik lapangan yang berdampak langsung pada masyarakat.