Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas - Items filtered by date: Desember 2025
12 Desember 2025 In Berita & Peristiwa

Padang, 11 Desember 2025 — Program Studi S2 Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (IPKP) Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Penguatan Organisasi Kepemudaan dalam Pengembangan Ekowisata Bahari” di Desa Wisata Teluk Buo, Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas pemuda desa agar mampu menjadi aktor utama dalam pengelolaan destinasi ekowisata bahari secara profesional, terstruktur, dan berkelanjutan.

Dalam penyampaian materi, Dr. Ir. Hery Bachrizal Tanjung, Koordinator Prodi S2 IPKP, menegaskan bahwa penguatan SDM adalah fondasi utama kebangkitan Pokdarwis. “Anggota Pokdarwis perlu berani berbicara, menyampaikan gagasan, serta membangun ide bersama secara internal dan eksternal. Ketika gagasan itu dihimpun, ia menjadi kekuatan besar bagi organisasi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya branding kelembagaan agar masyarakat dan wisatawan semakin mengenal Pokdarwis Teluk Buo sebagai pengelola utama Ekowisata Bahari. Menurut Hery, penguatan identitas organisasi akan membantu meningkatkan kepercayaan publik dan memperluas jejaring kerja sama.

Sementara itu, Dr. Ir. Basril Basyar, M.M., menyampaikan dua materi penting. Pertama, ia mengulas strategi Marketing Mix 4P yang terdiri dari Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi) yang dapat menjadi landasan Pokdarwis dalam memasarkan ekowisata bahari secara lebih efektif. Basril menekankan pentingnya produk wisata yang menarik lewat konten-konten kreatif, harga kompetitif, akses lokasi yang baik, serta promosi kreatif melalui media digital.

Kedua, Basril memberikan edukasi terkait public speaking untuk meningkatkan kemampuan pemuda dalam menyampaikan informasi dan menjalin komunikasi dengan wisatawan maupun publik. Ia menegaskan bahwa Pokdarwis harus mampu menjadi humas bagi destinasi wisata Teluk Buo. “Bahkan masyarakat umum pun bisa menjadi humas bagi Destinasi Wisata Bahari Teluk Buo jika mereka mampu menceritakan potensi dan keunggulan daerahnya,” jelas Basril.
Lebih lanjut, ia merekomendasikan agar satu atau dua anggota Pokdarwis Teluk Buo menjalani magang singkat di media yang memproduksi konten-konten kreatif, guna mempercepat kemampuan mereka dalam membuat konten promosi wisata yang menarik. “Ini akan memperkuat kompetensi digital mereka,” pungkasnya.

Kegiatan ini juga melibatkan dosen Prodi S2 IPKP Dr. Ernita Arif, SP, M.Si, Dr. Yenni Oktavia, M.Si, dan Dr. Sri Wahyuni, M.Si. Sementara itu penguatan komunikasi, serta pengembangan strategi kelembagaan oleh Sirajul Fuad Zis, M.I.Kom yang hadir sebagai Pendamping Ahli Komunikasi Kelembagaan, memperkuat proses penyusunan struktur organisasi dan tata kelola komunikasi Pokdarwis.

Diskusi bersama Pokdarwis Teluk Buo dilakukan secara dialogis, sehingga dalam saling memahami apa kebutuhan penguatan dan relevan dengan materi yang disampaikan. Ketua Pokdarwis Kapten Moed bersama anggota Pokdarwis yang muda Ardi, Gilang, Fando, Ardi juga ikut aktif menyampaikan pikiran, gagasan dan kebutuhan penguatan kelembagaan Pokdarwis.

Pengabdian ini diharapkan dapat memperkuat pemuda Teluk Buo untuk siap menjadi bagian penting dalam pengelolaan ekowisata bahari secara kelembagaan, sehingga mereka memiliki kesiapan, kemandirian, dan kemampuan berkolaborasi dalam mengembangkan desa wisata. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong Pokdarwis menjadi lembaga yang mampu bekerja sama secara komprehensif dengan berbagai stakholders, pelaku pariwisata, komunitas lokal, akademisi dan mitra lainnya.

Melalui kegiatan ini, Universitas Andalas menegaskan komitmennya dalam pendampingan penguatan kelembagaan masyarakat pesisir dan berupaya agar Teluk Buo sebagai destinasi ekowisata bahari berkelanjutan di Sumatera Barat.

09 Desember 2025 In Berita & Peristiwa

Padang, Sekolah Pasca Sarjana UNAND, (8/12) - Tingkat pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Agam berada pada katagori baik, begitupun dengan tingkat kinerja penyuluh pertanian berada pada katagori baik.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan tim dosen dan mahasiswa Pascasarjana Unand selama hampir enam bulan di Kabupaten Agam, dimulai Juni hingga Desember 2025. Tim ini dipimpin Dr Basril Basyar dan beranggotakan enam orang, empat dosen dan dua mahasiswa.

Di Kabupaten Agam terdapat 84 orang tenaga penyuluh pertanian yang dalam kesehariannya memberikan penyuluhan kepada petani dan peternak. Mereka ada yang PNS, Swasta dan swadaya. Mereka secara berkolaborasi melaksanakan tugas menyampaikan inovasi kepada masyarakat dan membimbing mereka agar berperilaku menguntungkan dalam melaksanakan kegiatan pertanian.

Kabupaten Agam terdiri dari dua wilayah besar. Agam Barat dan Agam Timur. Pusat pemerintahan berada di Agam Barat yaitu Lubuk Basung.

WhatsApp Image 2025 12 09 at 14.18.39

Penelitian yang dilakukan Tim Dosen Pascasarjana Unand merupakan bahagian dari tugas Tri Dharma PergurTinggi yaitu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Tertarik melaksanakan penelitian pemanfaatan Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) di Agam, karena Agam merupakan salah satu penghasil produk-produk pertanian terbesar di Sumbar. Penyuluhnya juga sudah banyak menggunakan alat komunikasi dalam melaksanakan tugas penyuluhan.

Peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh faktor-faktor internal seperti usia, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepemilikan IT dan kebutuhan informasi terhadap pemanfaatan TIK.

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor internal berpengaruh terhadap pemanfaatan TIK, begitupun dengan faktor eksternal seperti ketersediaan infrastruktur struktur TIK, Kebijakan pemerintah, akses Internet dan dukungan pemerintah. Semuanya memberikan pengaruh terhadap pemanfaatan TIK.

WhatsApp Image 2025 12 09 at 14.18.42

Sementara terhadap peningkatan kinerja ditemukan bahwa pemanfaatan TIK berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Dijelaskan bahwa Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian di daerah penghasil produk pertanian itu. Begitupun dengan faktor eksternal.

Tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Agam. demikian dijelaskan tim ini.(*).

Berita Terbaru

TERPOPULER