29 Oktober 2021

 Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Dolly Putra Pasaribu, SPt, MM, mengatakan bahwa, dari sisi pembangunan pihaknya akan terus berbenah, terutama di bidang pertanian. Bupati berharap agar jajarannya terus mendorong dan meningkatkan sektor pertanian dengan meningkatkan kompetensi ASN melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, mengingat 70% masyarakat di Tapsel menggantungkan hidup dari tani.

“Untuk itu, diharap kedatangan rombongan dari Universitas Andalas ini, dapat memberi masukan, warna, pemahaman baru bagi para ASN lintas ilmu berkaitan pertanian secara umum,” kata Bupati di acara sosialisasi dan promosi Pascasarjana Multidisiplin Universitas Andalas di Aula Kantor Dinas Pertanian Tapsel, Jumat (22/10/2021) Tapanuli Selatan Sumatera Utara.

Bupati berharap kedatangan rombongan dari Universitas Andalas bisa menambah pembekalan yang diberikan sehingga ilmu – ilmu yang nanti disampaikan dapat bermanfaat. Dia menjelaskan, paparan yang disampaikan Pascasarjana Universitas Andalas juga, setidaknya bisa memberi tambahan ilmu serta informasi.
“Dengan harapan bapak/ibu bisa tergerak untuk membuat perubahan pada dirinya.

Seperti yang disampaikan seorang motivator, Jim Rohn yang banyak diminta pendapatnya oleh para Presiden Amerika; bekerja keraslah untuk dirimu, melebihi apa yang kamu lakukan pada pekerjaanmu. Beliau menekankan perlunya upaya “mengasah alat sebelum melakukan pekerjaan,” tutur Bupati Tapanuli Selatan.

Beliau juga menitip pesan untuk semua pihak agar tetap patuhi protokol kesehatan, meski pandemi Covid-19 saat ini sudah melandai. Tapsel saat ini kembali di level tiga, karena angka vaksinasi yang belum memenuhi kriteria, sehingga kekebalan kelompok belum sepenuhnya terbentuk di Tapsel.
“Tapsel berada di level tiga karena status masyarakat yang sudah divaksin belum mencapai target,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tapsel, Efrida Yanti Pakpahan, dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada Universitas Andalas, karena sudah memilih Tapsel sebagai lokasi sosialisasi dan promosi program Pascasarjana multi disiplin. Pendidikan ini merupakan salah satu pilihan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual serta pengembangan skill, sesuai dengan profesi, tugas dan fungsi masing-masing organisasi perangkat daerah.

“Seperti yang kita ketahui bahwa Presiden RI, mempunyai moto SDM unggul, di mana harus ada peningkatan kompetensi atau kapasitas. Para peserta bisa menjadikan Universitas Andalas sebagai pilihan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Dengan harapan kita semua menjadi SDM yang bisa mempercepat pembangunan di Tapsel, sesuai dengan visi misi Bupati yakni, menjadikan masyarakat yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera,” ungkapnya.

Kepala Prodi STK Studi Pembangunan, Prof Dr Ir Rudi Febriamansyah, MSc, menjelaskan bahwa, kegiatan itu bekerjasama dengan Universita Graha Nusantara Padangsidimpuan maupun dengan Universitas yang sudah memiliki status akreditasi B.


Adapun latar belakang kegiatan itu, untuk memberikan pengetahuan yang berkembang melalui studi interdisiplin seperti persoalan – persoalan pembangunan yang berkembang selama ini. Begitu juga pembangunan di pedesaan dan di bidang pertanian. Pembangunan di Tapsel sudah banyak mengalami kemajuan. Ujar Prof. Dr. Ir. Rudi F ,MSc.

“Begitu juga di bidang pertanian, sudah banyak mengalami peningkatan. Tinggal bagaimana kita bisa meningkatan kualitas dari pertanian agar bisa mensejahterakan masyarakat Tapsel,” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan, Kadis Ketapang Efrida Yanti Pakpahan, Kadis Pertanian Ir. Bismarck Maratua Siregar, Sekretaris Pertanian Taupik Batubara, Sekretaris Satpol PP Gumanti Harahap, Kabag Humas dan Protokol Isnut Siregar, perwakilan dari pihak Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan dan Peserta Sosialisasi.

08 Oktober 2021

pascaunand.ac.id-Pengabdian Kepada Masyarakat Program Doktor Studi Pembangunan Program Pascasarjana Unand mengadakan sosialisasi tentang bahaya merkuri dan zat kimia lainnya terhadap kesehatan pekerja tambang tradisional. Acara berlangsung di Desa Taratak Bancah Kota Sawahlunto, Rabu (29/9/2021)

Acara penyuluhan berlangsung di Kantor Kepala Desa Taratak Bancah Kec Silungkang Kota Sawahlunto dengan di hadiri oleh Kepala Desa Taratak Bancah Yusri Eka Putra SH, Ketua Prodi Doktor Studi Pembangunan Pascasarjana Unand Prof Rudi serta Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dr Sri Setiawati MA dan rombongan.

Kepala Desa Taratak Bancah Yusri Eka Putra SH dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pengabdian Kepada Masyarakat Program Doktor Studi Pembangunan Program Pascasarjana Unand yang sudah bersedia memberikan penyuluhan kepada warg desanya tentang bahaya merkuri terhadap pekerja tambang.

“Terimakasih kepada Pengabdian Kepada Masyarakat Unand yang sudah berkenan untuk memberikan penyuluhan kepada warga kami” ujar Yusri Eka Putra. Mudah-mudahan dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat Desa Taratak Bancah jadi tau akan bahaya pemakaian merkuri dan zat Kimia lainnya.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Program Doktor Studi Pembangunan Program Pascasarjana Unand Dr Sri Setiawati MA mengatakan maksud dan tujuan diadakannya penyuluhan ini agar masyarakat paham kalau Mercuri itu berbahaya.

“Fakta menunjukkan kalau harga merkuri semakin lama semakin mahal, merkuri akan semakin sulit untuk mendapatkannya, dan Mercuri adalah barang ilegal dan sudah pasti melanggar hukum” ujar Dr Sri Setiawati.

Sementara itu Ketua Prodi Doktor Studi Pembangunan Pascasarjana Unand Prof,Dr,Ir Rudi Febrianansyah M.Sc yang bertindak sebagai narasumber mengatakan bahwa merkuri termasuk ke dalam limbah bahan beracun berbahaya (B3).

Menurut Prof Rudi, di Desa Taratak Bancah ada 6 kasus dengan kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan.Cacat kulit pada tangan, kaki dan tubuh.”Bahkan ada anak laki-laki yang meninggal dengan kasus cacat kulit” ujar Prof Rudi.

Meski sudah terjadi kasus, akan tetapi masyarakat tidak menyadari kalau kematian tersebut akibat aktivitas tambang emas. “Karena temuan tersebut makanya diadakan penyuluhan di Desa Taratak Bancah”lanjutnya.

Narasumber lainnya Dr Mery Ramadani S.KM, M.KM dalam paparannya mengatakan solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengadakan penyuluhan dan pembentukan Kelompok Perempuan.

“Penyuluhan di lakukan secara holistic mulai dari aspek kesehatan, sosial budaya dan ekologis.” Ujar Dr Mery.

Target capaian luaran berupa laporan lengkap berisi proses penyuluhan dan pembentukan kelompok pada masyarakat terdampak aktivitas tambang emas. “Ini merupakan tahapan awal proses pemberdayaan masyarakat tambang emas jangka panjang” lanjut Dr Mery.

Selanjutnya akan menjadi acuan bagi pemerintah Kota Sawahlunto dalam membuat kebijakan terkait program-program pemberdayaan masyarakat tambang di Kota Sawahlunto

Selesai penyuluhan di lanjutkan dengan pembentukan kelompok perempuan yang di pandu langsung oleh Dr Sri Setiawati MA.Acara penyuluhan berlangsung dari jam 10.00 pagi dan berakhir jam 15.00.

08 Oktober 2021

pascaunand.ac.id-Wakil Walikota Bukittinggi pimpin hearing dan Focus Group Fiscussion (FGD) Penyusunan Road Map/ rencana induk program Kampung Iklim Berkelanjutan Bukittinggi. Kegiatan FGD yang melibatkan tim peneliti dari PPs Unand ini berlangsung di Ruang Rapat Utama Balaikota Bukittinggi,  Senin (27/9) lalu.

Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup nasional yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mening­katkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapa­sitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK.

Selain itu, program ini memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

Wawako Marfendi menyam­paikan, ProKlim penting bagi Bu­kittinggi. Apalagi di tengah pandemi Covid-19. Program Kampung Iklim diharapkan tetap memiliki daya ungkit dan daya angkat untuk keber­lanjutan aksi mitigasi perubahan iklim global pada umumnya, Indonesia khususnya. “Kita berharap, hasil diskusi, dapat bermanfaat untuk program kampung iklim berkelanjutan di Bukittinggi,” harap Marfendi.

Sebelumnya, Bukittinggi telah menorehkan prestasi atas inisiatif, komitmen, dedikasi dan langkah nyata dalam upaya mitigasi perubahan iklim, berupa penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) 2020 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

08 Oktober 2021

pascaunand.ac.id-Program Doktor Studi Pembangunan (PDSP) Pasca Sarjana Unand mengadakan pelatihan dan pendampingan kelompok program kampung iklim (Proklim), dalam pengelohan sampah organik dengan budidaya maggot. 

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi, yang sejak 2019 mengembangkan proklim. Pendampingan dan penetapan kelompok penerima pelatihan oleh Tim PDSP telah dilakukan sejak pertengahan September 2021.

Memilih dua kelompok sasaran yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Mayangsari V di Kelurahan Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayo, dan Kelompok Tani Usaha Bersama di Kelurahan Kubu Tanjung, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Bukittinggi. 

Sedangkan pelatihan budidaya maggot untuk kedua kelompok tersebut baru dapat dilaksanakan pada 3 Oktober 2021, tertunda dari agenda awalnya di 1 Oktober. 

Pelatihan bertempat di Rumah Maggot, Komplek Bukit Belimbing Indah Blok A5 No 4. Padang, dikelola oleh salah seorang anggota Tim PDSP, Dr. Resti Rahayu, yang juga sebagai dosen di program Studi Biologi, FMIPA Unand. 

Pelatihan dihadiri oleh seluruh anggota tim dari PDSP, yakni Dr. Fuji Astuti Febria, Prof. Rudi Febriamansyah, Dr. Mahdi dan Dr. Resti Rahayu. Di samping itu juga diikuti mahasiswa PDSP, Defri Rahman, dan Yulistriani, dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi. Pendamping pelatihan, Admira, Arfelina Rhadhiyah, dan Aini Khalid.

 

Kepala Dinas DLH Kota Bukittinggi, diwakili kepala bidang penataan, Admira, menuturkan proklim merupakan program nasional, untuk menyikapi masalah dan dampak perubahan iklim global yang terjadi saat ini. Melalui proklim ini, diharapkan Bukittinggi menjadi kota yang bersih dan nyaman, serta sekaligus memberi dampak kesejahteraan kepada masyarakat. 

 

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Program Doktor Studi Pembangunan Program Pascasarjana Unand, Dr Fuji Astuti Febria, menyampaikan terimakasih kepada pihak DLH Bukittinggi atas kesediaannya bekerjasama. Begitu juga pada kelompok tani yang telah dengan sungguh-sungguh menyampaikan motivasinya untuk mengikuti pelatihan ini.

Sementara itu Ketua Prodi Doktor Studi Pembangunan Pascasarjana Unand Prof. Rudi Febrianansyah, menyampaikan budidaya maggot ini adalah salah satu bentuk praktis dari model pembangunan berkelanjutan. Dimana usaha maggot secara sosial akan ikut memberdayakan kerjasama masyarakat serta dinamika sosial ekonominya.

Menurut Prof. Rudi, budidaya maggot, merupakan budidaya yang relatif mudah, tidak memerlukan lahan luas, tetapi mempunyai nilai ekonomi yang relative tinggi.

Dr. Resti Rahayu, sebagai ahli dalam budidaya maggot dari lalat yang dinamakan lalat tentara hitam (BSF/Black Soldier Fly), dalam presentasi pelatihannya, menguraikan secara lengkap teknik budidaya maggot.

Mulai dari pengolahan bahan organik, berupa sisa makanan rumah tangga, pengenalan siklus kehidupan ulat maggot, serta teknik pemeliharaan lalat dan penetasan telurnya.

Menurut Ayu, lalat atau larva maggot ini mempunyai potensi biomassa protein yang tinggi, yaitu sebesar 50% untuk pakan ternak dengan waktu produksi hanya 21 hari.

Ulat/larva maggot ini bisa membantu permasalahan sampah organik, diperkirakan dari sekitar 100gram telur lalat BSF bisa mengurai 1 ton sampah organik menjadi pupuk dan, dan biomassa maggot dalam waktu sekitar 3 minggu.

Berita Terbaru

TERPOPULER